Selasa, 12 Agustus 2014

Alat Ekskresi pada Manusia

Sistem Ekskresi pada Manusia

Alat Ekskresi Manusia      
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa hasil metabolisme yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Organ tubuh yang berfungsi sebagai alat eksresi, yaitu ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.

1.        Ginjal
Ginjal merupakan alat penyaringan darah yang bentuknya seperti kacang merah. Ginjal terdiri dari 2 buah. Panjang ginjal antara 10 sampai 15 cm, beratnya kurang lebih 200 gram, terletak di sebelah kiri dan kanan ruas tulang pinggang di dalam rongga perut bagian belakang. Letak ginjal kiri lebih tinggi dari ginjal kanan, karena letak hati yang lebih tinggi pada bagian kanan.

Ginjal menyaring darah sebanyak 1.500 liter per hari, sehingga ada beberapa zat yang harus dibuang melalui alat pengeluaran. Zat-zat yang dibuang melalui ginjal adalah urea, ammonia, dan air berupa urine.

Selain sebagai alat ekskresi, fungsi ginjal lainnya yaitu:
·           untuk mengeluarkan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, seperti vitamin C
·           mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler
·           mempertahankan keseimbangan asam dan basa
·           Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kadar kalsium darah dan kesehatan tulang
·        Menghasilkan hormon erythropoetin yang berperanan dalam membantu pembuatan sel darah merah

A.   Bagian-Bagian Ginjal
  •          Kulit ginjal (korteks)
Kulit ginjal tersusun dari sel-sel ginjal atau nefron yang berjumlah kurang lebih satu juta sel. Di dalam kulit ginjal terdapat badan Malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman. Glomerulus adalah anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkan kapsula bowman adalah cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerulus.
  •              Sumsum ginjal (medulla)
Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari kapsula Bowman. Sumsum ginjal berupa badan-badan yang berbentuk kerucut dan banyak mengandung saluran yang mengumpulkan urine yang disebut tubulus kontortus.
  •           Rongga ginjal (pelvis renalis)
Pelvis merupakan tempat penampungan urine yang kemudian mengalirkannya ke ureter. Urine dari rongga ginjal kemudian menuju kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter. Urine disimpan untuk sementara waktu dalam vesika urinaria kandung kemih. Selanjutnya, urine dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran uretra.
  •         Ureter
Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urine dari ginjal menuju kandung kemih. Panjang ureter adalah sekitar 20-30 cm dengan diameter maksimum sekitar 1,7 cm di dekat kandung kemih dan berjalan dari hilus ginjal menuju kandung kemih.

       B.     Proses Pembentukan Urine di Ginjal

   Proses pembentukan urine di dalam ginjal melalui tiga tahapan sebagai berikut: 
  • Filtrasi, yaitu penyaringan darah di ginjal. Proses ini terjadi di dalam glomerulus dan yang disaring adalah air, amonia, urea, gula, garam, dll. Hasil dari proses ini adalah urine primer (Filtrat Glomeruli). 
  • Reabsorsi, yaitu penyaringan kembali zat-zat yang masih berguna oleh darah, yaitu gula, protein, dll menjadi urine sekunder (Filtrat Tubulus). Proses ini terjadi di dalam Tubulus Kontortus Proksimal. 
  • Augmentasi, yaitu penambahan zat sisa metabolisme maupun yang tidak mampu disimpan, yang dilakukan di Tubulus Kontortus Distal. Hasil dari proses ini adalah urine sesungguhnya.

     C.     Urutan perjalanan urine dari ginjal sampai luar tubuh.
1)     Rongga ginjal  >> ureter  >>  kandung kemih >>  urethra >>  keluar
2)     Urine primer
Darah >> glumerulus >> kapsula bowman  >>  tubulus proksimal >>   urine primer
3)     Urine sekunder
Urine primer >>   augmentasi  >>  urine skundair (urine sesungguhnya)

2.        Kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat dalam permukaan tubuh. Pada permukaan kulit terdapat kelenjar keringat yang mengekskresikan zat-zat sisa berupa keringat. Keringat tersusun dari air dan garam-garam mineral terutama garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil metabolisme protein.

Selain sebagai alat pengeluaran, fungsi kulit yaitu:
·           Sebagai pelindung tubuh
·           Tempat menyimpan kelebihan lemak
·           Tempat pembuatan vitamin D
·           Sebagai indera peraba
·           Sebagai pengatur suhu tubuh
Bagian-Bagian Kulit
  •            Kulit Ari (Epidermis)
Kulit ari terdiri atas 2 lapisan, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel mati dan tidak mengandung pembuluh darah. Sedangkan lapisan malphigi adalah lapisan yang tersusun dari sel-sel hidup yang selalu membelah diri dan mengandung pigmen yang member warna pada kulit.

  •           Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangat merupakan lapisan kedua dari kulit. Dermis lebih tebal dari pada epidermis. Bagian-bagian dari kulit jangat, yaitu:
o    Pembuluh kapiler darah, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit
o    Kelenjar keringat, berfungsi untuk menghasilkan keringat
o    Kelenjar minyak, berfungsi untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak mengkerut
o    Kantung rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut. Saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh terasa berdiri sebab didekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut.
o    Ujung-ujung saraf peraba
Di bawah dermis sebenarnya terdapat jaringan ikat bawah kulit yang memiliki batas yang tidak jelas. Di lapisan ini terdapat lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Lemak berfungsi untuk menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan luar.

3.        Hati
Hati atau hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, warnanya merah tua, dan beratnya sekitar 2 kg pada orang dewasa. Hati terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati berfungsi membentuk urea dari sisa-sisa metabolisme protein, kemudian urea dikeluarkan bersama urine.

Di dalam hati, sel-sel darah merah akan dipecah menjadi hemin dan globin. Hemin diubah menjadi zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin yang keluar bersama feses dan urine, sehingga akan member warna pada feses dan urine menjadi warna kuning.

Selain berfungsi sebagai alat pengeluaran, hati juga mempunyai fungsi lain yang berguna bagi tubuh, antara lain:
·           Menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh
·           Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
·           Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
·           Tempat pembentukan protombin menjadi tombin
·           Tempat pembentukan empedu
·           Tempat perombakan eritrosit



PROSES PEROMBAKAN ERITROSIT

Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi(Fe), globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, Zat besi diambil dan disimpan di hati, sedangkan globin dimanfaatkan untuk pembentukan hemoglobin baru. Heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau kebiruan. Bilirubin dioksidasi menjadi urobilin yang mewarnai feses dan urine kekuningan, sedangkan biliverdin sebagai pembentuk zat warna empedu yang kemudian disalurkan ke kantong empedu.

4.        Paru-Paru
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru. 
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli). Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700juta buah.
Paru-paru terbagi menjadi dua, yaitu:
·       Paru-paru kanan, terdiri dari tiga lobus yaitu lobus pulmodekstra superior, lobus media, dan lobus inferior. Paru-paru kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior.
·      Paru-paru kiri, terdiri dari dua lobus yaitu pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada inferior.

Bagian Paru-Paru

  •          Bronkus berfungsi untuk jalur O2 ke paru paru kanan dan kiri atau jalur keluar CO2. Bronkus bercabang menjadi bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
Perbedaan bronkus kanan dan bronkus kiri :
   o    Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada bronkus kiri. Terdiri dari 6-8 cincin, mempunyai tiga cabang.
   o    Bronkus kiri lebih panjang dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri dari 9-12 cincin mempunyai dua cabang.
   o    Bronkus bercabang-cabang, cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus (bronkiolus). Pada bronkioli tak terdapat cincin lagi, dan pada ujung bronkioli terdapat gelembung paru/gelembung hawa atau alveoli.

  •     Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya bercabang. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel.
  •           Alveolus, terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah, maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan. Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih besar daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-pembuluh kapiler darah.
Sumber : gambar 1sumber 1sumber 2 , sumber 3 , sumber 4

0 komentar: