Assalamu'alaikum
Hai bloggers dan readers, kali ini ane mau ceritain tentang pengalaman ane yang paling ane keselin pas SD. Nah, berikut ini pengalamannya...
Tanggal 4 sampai 5
juli 2011 ane pergi perpisahan kelas enam ke puncak cilember. Disana ane
berlibur dalam rangka mungkin pertemuan terakhirku dengan teman-temanku.
Sebelumnya ane berkumpul di kecamatan pasar rebo yang dekat sekai dengan
sekolah sd ane. Rencananya ane dan teman-temanku berangkat pukul 08.00, tetapi
ternyata ane dan teman-teman ane berangkat pukul 09.00 pagi. Betapa kesalnya ane,
karena mobil yang ane gunakan yaitu mobil omprengan tidak tepat waktu.
Sebenarnya ane ingin mengajak ibu ane pergi kesana, tetapi ibu ane tidak mau dengan
alasan jika disana ibu ane akan bolak-balik ke kamar kecil karena menahan buang
air kecil dan memang disana udaranya sangat dingin sekali. Berusaha ane
mengajaknya, tetapi jawaban darinya tetap sama yaitu tidak ikut pergi. Ya
sudahlah jika ibu ane tidak ingin pergi kesana. Sambil ane menunggu omprengannya,
di depan kelurahan ane dan teman-teman ane di berikan snack dari panitia yang
menyelenggarakan acara ini. Akhirnya omprengannya pun datang menghampiri
kerumunanku dan teman-temanku di kelurahan. Ane langsung menyerbu omprengannya
dan ane menaikki omprengan nomor 4 dan ane duduk di bagian tengan paling pojok
tempat yang paling ane sukai. Di dalam omprengan nomor 4 yang ane naikki, ada
teman-temanku yang bernama lili, tri, yodea, ine,dan shinta.dan ane pun
berpisah dengan ibuku dan teman-temanku yang lain sama sepertiku. Ane terkejut
di dalam omprengan yang ane taikki ada bu tina guru baru di sd ku dan dia jugan
merupakan keponakannya kepala sekolahku yaitu bu asto. Mobilku melaju menuju
puncak cilember itu. Kami melewati jalan dari cibubur. Tapi belum separuh
perjalanan, ada salah satu dari omprengan rombongan sekolahku kecelakan. Entah
apa penyebab kecelakaannya. Ane berysaha mencari informasi tentang kecelakaan
itu, tapi tidak ada yang bisa memberitahukannya. Kami langsung ke tempat
kecelakaan salah satu mobil rombongan kami. Untung saja tidak terjadi apa-apa
dengan orang yang menaikki mobil 6 yang kecelakaan itu. Langsunglah kami ane
dan teman-temanku melanjutkan perjalanannya. Di perjalanan kami saling
bercanda-canda. Ada yang tertidur, ada yang diam saja, dan lain-lain. Temanku
yang sedang tertidur lelap diganggu dengan temanku yang lainnya. Temanku yang
tertidur diganggu dengan memfoto temanku yang tertidur. Ane dan temanku yang
tidak tidur tertawa geli melihat kejahilan temanku itu. Saat sedikit perjalanan
lagi sampai di puncak cilember, ane dan bu tina tebak-tebakan. Di perjalanan
kami sangat senang dan gembira ria.
Akhirnya kami pun sampai di vilanya. Saat kami sampai di depan vila, terlihat bapak guruku yaitu pak yono dan mr. Anshor sudah datang. Melihat vila yang kami tempati ada kolam renangnya, teman-temanku langsung ingin menceburkan diri mereka ke kolam renang. Saat itu ane tidak ingin menceburkan diriku ke kolam renang, karena ane sudah lelah dari sekolahku tadi pergi kesana dan masih menunggu mobilnya dan masalah lainnya. Ane sampai disana langsung saja bermain yang lainnya sambil melihat teman-temanku yang sedang berenang. Saat itu ada guruku sedang bermain badminton, ane lihat saja mereka bermain. Setelah mereka selesai bermain, ane langsung meminjam raketnya. Sempat ane berebut raket dengan temanku yang laki-laki maupun perempuan. Setelah ane bermain raket sorenya guruku mengajak pergi berjalan-jalan. Ternyata guruku pergi naik gunung. Saat itu ane hanya memakai sendal jepit, sehingga saat melewati jalan yang bertanah sendalku terjebak di tanah itu dan ane sempat tercebur, tapi hanya kakiku saja. Sepulang dari naik gunung, ane dan teman-temanku langsung mencuci kaki. Untung saja ane pulang sebelum hujan tiba, jadi ane tidak akan kehujanan. Tapi pada saat hujan, anak laki-lakinya berenang di kolam depan vila. Langsunglah anak-anak perempuan yang sedang berada di kamar yang berada di lantai dua vilanya langsung ingin berenang dan langsung mengganti baju mereka dengan baju berenang yang mereka pakai saat mereka berenang tadi pagi. Sampai di bawah mereka langsung menceburkan diri mereka ke kolam renang dan ane pun kali ini ikutan. Betapa senangnya berenang di sana bersama teman-teman kesayanganku walaupun saat itu yang ikut hanya 41 orang. Setelah itu berangsur-angsur teman-temanku menyudahi untuk berenang. Mereka langsung pergi memblaskan diri mereka masing-masing. Puncak acaranya pada malam hari pun segera di mulai. Detik-detik acara ingin di mulai ane dan teman-temanku latihan bernyanyi. Ane saat itu kebagian membaca puisi. Ane menghafal puisi itu dengan maksimal agar hasilnya memuaskan saat puncak acaranya nanti. Sebelum acara di mulai kami sudah berkumpul di lantai dasar tempat acara puncaknya berlangsung. Sempat ane kesal dengan temanku, katanya ane terlalu lebay ekspresiku mendengar bunyi yang membuat telingane pengang. Padahal itu memang benar-benar pengang, karena ane memang dekat dengan bunyi microphone untuk berbicara nanti. Dalam hati ane sangat tersinggung kepadanya.
Acaranya pun di mulai. Sebelumnya ada pembukaan dari ibu kepala sekolah dan wali kelasnane yaitu bu martha dengan MC-nya ibunya suci yaitu temanku yang namanya sama sepertiku. Setelah mereka berpidato, kini giliran perwakilan dari kami berpidato. Rencananya melati yang berpidato. Memang sebelumnya ane di suruh berpidato untuk memberikan kesan dan pesan saat ane dan teman-temanku bersekolah di sdn pekayon 08. Tapi, melati tidak mau dan dia terus berusaha untuk menolak ajakan guruku untuk berpidato. Selanjutnya di suruhlah si noval berpidato. Tapi, dia tidak mau juga. Akhirnya ane yang di suruh berpidato. Ane merasa kesal kepada melati, padahal dia yang di suruh berpidato malah menjadi ane yang berpidato. Ane langsung terkejut dan ane langsung spontan membuat pidato walaupun saat pidato ane banyak salah berbicaranya. Setelah ane berpidato, langsunglah MC-nya menyebutkan untuk kami menyanyikan lagu hymne guru. Dan saat menyanyikan lagu hymne guru, ane langsung berpuisi. Sampai saru lagu selesai ane langsung berpuisi. Tak tersadar, saat akhir-akhir bait puisi yang ane bawakan, ane salah mengucapkannya. Padahal ane sudah menghafalnya dan saat latihan saja ane sudah bisa. Ini gara-gara pidato tadi membuat ane terlupa akan puisiku. Ane kesal-kesal sekali pada malam itu. Dan akhirnya saat-saat yang di tunggu-tunggu yaitu tukar kado. Ane saat tukar kado mendapatkan sebuah diary yang ternyata akdo itu yang membuat adetia. Setelah semua kado sudah habis, kami langsung membuang sampah penyampul kadonya ke tempat sampah. Sampai malamnya ane dan teman-temanku makan pop mie dan untuk mereka begadang. Saat ane dan teman-teman perempuanku tidur, ane dan teman perempuanku di ganggu dengan anak laki-laki yang begadang. Banyak alasan yang mereka ucapkan untuk membangunkan ane dan teman-teman perempuanku. Akhirnya saat kami bangun pada pagi hari, kami melihat anak laki-laki yang tergelatak terkapar seperti bangkai-bangkai manusia yang sudah mati. Dan mereka pun bangun. Segera kami pergi ke curug cilembernya pada pagi hari.
Sampai di sana, kami langsung bermain air terjun yang sangat sejuk itu. Tapi ane tidak mau menceburkan diriku dulu ke air terjunnya. Ane melihat-lihat dulu ke air terjunnya dahulu. Betapa banyaknya teman-temanku yang sudah menceburkan diri mereka ke air terjun yang sangat dingin itu. Setelah itu ane langsung kembali ke tempat ane dan teman-temanku menitipkan barang barang untuk berenang di curug cilember. Ane bermain di air terjunnya tidak lama, karena ane turunnya belakangan. Akhirnya terpaksa ane mngusaikan diri untuk bermain air di sana. Seharusnya ane mandi dahulu, tapi kata panitianya tidak usah mandi di sana mandinya di vila saja sambil berenang kembali di sana. Lalu ane dan teman-temanku pulanglang dengan baju yang telah basah kuyup bermain air di sana. Sebelum pulang, kami bertemu sdn pekayon 02 yang tempat perpisahan yang sama seperti sekolahku. Guruku sempat berbincang-bincang dengan guru sdn pekayon 02 itu. Untung saja 02 baru datang dan ane dan teman-temanku sudah pulang dan ada temanku yang berpacaran dengan murid dari 02, jadi mereka tidak berkesempatan untuk bermesra-mesraan di air terjun itu. Ane gembira sekali. Sesampainya si vila kami langsung menceburkan diri ke kolam renang. Sesudah itu kami langsung mandi. Saat berenang ada orang yang berjualan kue moci masuk kevila tempat ane menginap. Teman-temanku banyak yang membeli mocinya. Ane pun ingin membelinya, tapi uangku berada di kamar lantai dua. Sedangkan jika ane masuk vilanya akan becek. Lalu ane langsung meminjam uang sandy, temanku dan akan ane kembalikan saat ane sudah tidak berenang lagi. Ane membeli kue moci itu untuk oleh-oleh yang akan ku berikan kepada bapak dan ibuku. Ane pun langsung pergi mandi, dan setelah mandi ane menyerahkan uang Rp5.000,00 kepada si sandy, karena untuk mengganti uangnya yang ku pinjam untuk membeli moci seharga Rp5.000,00.Sebelum pulang, ane dan teman-temanku makan siang dulu. Ternyata kami makan dengan bakwan dan telur balado. Itu lauk yang paling ane tidak suka. Ane sebenarnya tidak mau makan, tapi ane di paksa-paksa panitia untuk memakan lauk yang sudah di sediakan. Terpaksa ane memakan lauk itu walaupun agak kesal sekali dengan panitianya. Akhirnya ane dan teman-temanku segera pulang dengan omprenganku yang bernomor 4 itu. Ane sempat kebingungan, karena omprenganku tidak tercantum nomornya. Ternyata nomor mobilku sudah hilang. Lalu berangkatlah rombongan 08 untuk kembali pulang.
Di vila itu sudah tersimpan banyak kenangan yang tidak akan ane lupakan. Ane dan teman-temanku langsung pulang melewati tol yang di lewati saat pergi ke cilember. Saat sampai di tol pertigaan ada yang ke arah kp. Rambutan dan cibubur. Tapi salah satu mobil dari rombongan sekolahku melewati kampung rambutan yaitu mobil 6. Tertawa ane melihat mobil itu salah jalan. Sampai di cibubur, ane melihat orang berdagang meja belajar. Ane ingin sekali memilikinya. Tapi, mungkin cuma hayalku untuk medapatkannya. Sampai di arundina ane menelepon bapakku untuk menjemputku di sekolah. Saat mendekati sekolah kami melewati jalan pintas, yaitu melewati jalan yang langsung menuju ke sekolah dan jalan itu langsung menuju ke rumah temanku yaitu anissa. Kalau si anissa mobilnya melewati jalan itu, dia langsung pulang ke rumah dia sangat enak sekali. Akhirnya kami pun sampai di sekolah untung saat ane sudah turun bapakku sudah sampai di sana jadi ane tidak usah menunggu terlalu lama di sekolah. Saat ane ingin pulang, bapakku mengajak si ine untuk pulang bersama yang memang rumahnya dekat denganku. Tapi si ine tidak mau di ajak pulang bersama denganku dengan menaiki sebuah motor milik bapakku. Ya sudah ane langsung pulang ke rumah dengan bapakku dengan menaiki motor. Dan ane pun pulang dengan banyak kenangan, hati gembira, dan membawa sebuah oleh-oleh.
Nah itulah pengalaman yang paling ane sebelin. Segitu aja ya, semoga bisa menjadi bacaan yang lucu buat kalian..
Wassalamu'alaikum
Akhirnya kami pun sampai di vilanya. Saat kami sampai di depan vila, terlihat bapak guruku yaitu pak yono dan mr. Anshor sudah datang. Melihat vila yang kami tempati ada kolam renangnya, teman-temanku langsung ingin menceburkan diri mereka ke kolam renang. Saat itu ane tidak ingin menceburkan diriku ke kolam renang, karena ane sudah lelah dari sekolahku tadi pergi kesana dan masih menunggu mobilnya dan masalah lainnya. Ane sampai disana langsung saja bermain yang lainnya sambil melihat teman-temanku yang sedang berenang. Saat itu ada guruku sedang bermain badminton, ane lihat saja mereka bermain. Setelah mereka selesai bermain, ane langsung meminjam raketnya. Sempat ane berebut raket dengan temanku yang laki-laki maupun perempuan. Setelah ane bermain raket sorenya guruku mengajak pergi berjalan-jalan. Ternyata guruku pergi naik gunung. Saat itu ane hanya memakai sendal jepit, sehingga saat melewati jalan yang bertanah sendalku terjebak di tanah itu dan ane sempat tercebur, tapi hanya kakiku saja. Sepulang dari naik gunung, ane dan teman-temanku langsung mencuci kaki. Untung saja ane pulang sebelum hujan tiba, jadi ane tidak akan kehujanan. Tapi pada saat hujan, anak laki-lakinya berenang di kolam depan vila. Langsunglah anak-anak perempuan yang sedang berada di kamar yang berada di lantai dua vilanya langsung ingin berenang dan langsung mengganti baju mereka dengan baju berenang yang mereka pakai saat mereka berenang tadi pagi. Sampai di bawah mereka langsung menceburkan diri mereka ke kolam renang dan ane pun kali ini ikutan. Betapa senangnya berenang di sana bersama teman-teman kesayanganku walaupun saat itu yang ikut hanya 41 orang. Setelah itu berangsur-angsur teman-temanku menyudahi untuk berenang. Mereka langsung pergi memblaskan diri mereka masing-masing. Puncak acaranya pada malam hari pun segera di mulai. Detik-detik acara ingin di mulai ane dan teman-temanku latihan bernyanyi. Ane saat itu kebagian membaca puisi. Ane menghafal puisi itu dengan maksimal agar hasilnya memuaskan saat puncak acaranya nanti. Sebelum acara di mulai kami sudah berkumpul di lantai dasar tempat acara puncaknya berlangsung. Sempat ane kesal dengan temanku, katanya ane terlalu lebay ekspresiku mendengar bunyi yang membuat telingane pengang. Padahal itu memang benar-benar pengang, karena ane memang dekat dengan bunyi microphone untuk berbicara nanti. Dalam hati ane sangat tersinggung kepadanya.
Acaranya pun di mulai. Sebelumnya ada pembukaan dari ibu kepala sekolah dan wali kelasnane yaitu bu martha dengan MC-nya ibunya suci yaitu temanku yang namanya sama sepertiku. Setelah mereka berpidato, kini giliran perwakilan dari kami berpidato. Rencananya melati yang berpidato. Memang sebelumnya ane di suruh berpidato untuk memberikan kesan dan pesan saat ane dan teman-temanku bersekolah di sdn pekayon 08. Tapi, melati tidak mau dan dia terus berusaha untuk menolak ajakan guruku untuk berpidato. Selanjutnya di suruhlah si noval berpidato. Tapi, dia tidak mau juga. Akhirnya ane yang di suruh berpidato. Ane merasa kesal kepada melati, padahal dia yang di suruh berpidato malah menjadi ane yang berpidato. Ane langsung terkejut dan ane langsung spontan membuat pidato walaupun saat pidato ane banyak salah berbicaranya. Setelah ane berpidato, langsunglah MC-nya menyebutkan untuk kami menyanyikan lagu hymne guru. Dan saat menyanyikan lagu hymne guru, ane langsung berpuisi. Sampai saru lagu selesai ane langsung berpuisi. Tak tersadar, saat akhir-akhir bait puisi yang ane bawakan, ane salah mengucapkannya. Padahal ane sudah menghafalnya dan saat latihan saja ane sudah bisa. Ini gara-gara pidato tadi membuat ane terlupa akan puisiku. Ane kesal-kesal sekali pada malam itu. Dan akhirnya saat-saat yang di tunggu-tunggu yaitu tukar kado. Ane saat tukar kado mendapatkan sebuah diary yang ternyata akdo itu yang membuat adetia. Setelah semua kado sudah habis, kami langsung membuang sampah penyampul kadonya ke tempat sampah. Sampai malamnya ane dan teman-temanku makan pop mie dan untuk mereka begadang. Saat ane dan teman-teman perempuanku tidur, ane dan teman perempuanku di ganggu dengan anak laki-laki yang begadang. Banyak alasan yang mereka ucapkan untuk membangunkan ane dan teman-teman perempuanku. Akhirnya saat kami bangun pada pagi hari, kami melihat anak laki-laki yang tergelatak terkapar seperti bangkai-bangkai manusia yang sudah mati. Dan mereka pun bangun. Segera kami pergi ke curug cilembernya pada pagi hari.
Sampai di sana, kami langsung bermain air terjun yang sangat sejuk itu. Tapi ane tidak mau menceburkan diriku dulu ke air terjunnya. Ane melihat-lihat dulu ke air terjunnya dahulu. Betapa banyaknya teman-temanku yang sudah menceburkan diri mereka ke air terjun yang sangat dingin itu. Setelah itu ane langsung kembali ke tempat ane dan teman-temanku menitipkan barang barang untuk berenang di curug cilember. Ane bermain di air terjunnya tidak lama, karena ane turunnya belakangan. Akhirnya terpaksa ane mngusaikan diri untuk bermain air di sana. Seharusnya ane mandi dahulu, tapi kata panitianya tidak usah mandi di sana mandinya di vila saja sambil berenang kembali di sana. Lalu ane dan teman-temanku pulanglang dengan baju yang telah basah kuyup bermain air di sana. Sebelum pulang, kami bertemu sdn pekayon 02 yang tempat perpisahan yang sama seperti sekolahku. Guruku sempat berbincang-bincang dengan guru sdn pekayon 02 itu. Untung saja 02 baru datang dan ane dan teman-temanku sudah pulang dan ada temanku yang berpacaran dengan murid dari 02, jadi mereka tidak berkesempatan untuk bermesra-mesraan di air terjun itu. Ane gembira sekali. Sesampainya si vila kami langsung menceburkan diri ke kolam renang. Sesudah itu kami langsung mandi. Saat berenang ada orang yang berjualan kue moci masuk kevila tempat ane menginap. Teman-temanku banyak yang membeli mocinya. Ane pun ingin membelinya, tapi uangku berada di kamar lantai dua. Sedangkan jika ane masuk vilanya akan becek. Lalu ane langsung meminjam uang sandy, temanku dan akan ane kembalikan saat ane sudah tidak berenang lagi. Ane membeli kue moci itu untuk oleh-oleh yang akan ku berikan kepada bapak dan ibuku. Ane pun langsung pergi mandi, dan setelah mandi ane menyerahkan uang Rp5.000,00 kepada si sandy, karena untuk mengganti uangnya yang ku pinjam untuk membeli moci seharga Rp5.000,00.Sebelum pulang, ane dan teman-temanku makan siang dulu. Ternyata kami makan dengan bakwan dan telur balado. Itu lauk yang paling ane tidak suka. Ane sebenarnya tidak mau makan, tapi ane di paksa-paksa panitia untuk memakan lauk yang sudah di sediakan. Terpaksa ane memakan lauk itu walaupun agak kesal sekali dengan panitianya. Akhirnya ane dan teman-temanku segera pulang dengan omprenganku yang bernomor 4 itu. Ane sempat kebingungan, karena omprenganku tidak tercantum nomornya. Ternyata nomor mobilku sudah hilang. Lalu berangkatlah rombongan 08 untuk kembali pulang.
Di vila itu sudah tersimpan banyak kenangan yang tidak akan ane lupakan. Ane dan teman-temanku langsung pulang melewati tol yang di lewati saat pergi ke cilember. Saat sampai di tol pertigaan ada yang ke arah kp. Rambutan dan cibubur. Tapi salah satu mobil dari rombongan sekolahku melewati kampung rambutan yaitu mobil 6. Tertawa ane melihat mobil itu salah jalan. Sampai di cibubur, ane melihat orang berdagang meja belajar. Ane ingin sekali memilikinya. Tapi, mungkin cuma hayalku untuk medapatkannya. Sampai di arundina ane menelepon bapakku untuk menjemputku di sekolah. Saat mendekati sekolah kami melewati jalan pintas, yaitu melewati jalan yang langsung menuju ke sekolah dan jalan itu langsung menuju ke rumah temanku yaitu anissa. Kalau si anissa mobilnya melewati jalan itu, dia langsung pulang ke rumah dia sangat enak sekali. Akhirnya kami pun sampai di sekolah untung saat ane sudah turun bapakku sudah sampai di sana jadi ane tidak usah menunggu terlalu lama di sekolah. Saat ane ingin pulang, bapakku mengajak si ine untuk pulang bersama yang memang rumahnya dekat denganku. Tapi si ine tidak mau di ajak pulang bersama denganku dengan menaiki sebuah motor milik bapakku. Ya sudah ane langsung pulang ke rumah dengan bapakku dengan menaiki motor. Dan ane pun pulang dengan banyak kenangan, hati gembira, dan membawa sebuah oleh-oleh.
Nah itulah pengalaman yang paling ane sebelin. Segitu aja ya, semoga bisa menjadi bacaan yang lucu buat kalian..
Wassalamu'alaikum
0 komentar:
Posting Komentar